🤿 Silsilah Datu Kalampayan Ke Bawah

Dari silsilah, Datu Arsyad Lamak lahir di Martapura dari pasangan Mufti Muhammad As'ad dan Syarifah binti Muhammad Arsyad Al-Banjari. Datu Arsyad Lamak termasuk cucu Syekh Muhammad Arsyad yang mewarisi ilmu-ilmu datuknya dan ayahnya dan menghimpun antara syariat dan hakikat.
Beliau mendapat beberapa julukan, di antaranya Matahari Islam Nusantara dan Mercusuar Islam Kalimantan. "Melihat perjuangan, pemikiran, dan karya besar di sepanjang perjalanan hidup Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, kami tidak meragukan jasa-jasa beliau sehingga wajar banyak rekomendasi untuk menjadikan beliau sebagai pahlawan nasional Enonk 1 6/27/2012. DATU KELAMPAYAN MARTAPURA. (asy-Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari) Yang disebut Datu Kalampayan tidak lain adalah Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al-Banjari. Lahir 15 Shafar 1122 H bertepatan dengan 19 Maret 1710 M di Desa Lok Gabang, dan wafat di Dalam Pagar 6 Syawwal 1227 H bertepatan dengan 13 Oktober 1812 H Di istana, Muhammad Arsyad tumbuh menjadi anak yang berakhlak mulia, ramah, penurut, dan hormat kepada yang lebih tua. Seluruh penghuni istana menyayanginya dengan kasih sayang. Sultan sangat memperhatikan pendidikan Muhammad Arsyad, karena sultan mengharapkan Muhammad Arsyad kelak menjadi pemimpin yang alim. AQW. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari atau yang biasa disebut Datu Kalampayan lahir di Lok Gabang, Martapura, Kalimantan Selatan pada tanggal 15 Safar 1122 H/19 Maret 1710 M. Seorang ulama besar yang sangat berpengaruh dalam perkembangan Islam di Kalimantan. Beliau tokoh yang gigih dalam mempertahankan aliran Ahlussunnah Wal Jama'ah dan
Diantara ulama Nusantara terkemuka abad ke-18 m yg dikenal kedalaman ilmu dan kecemerlangan karya karyanya adalah syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau yg sering kita sebut Datu Kalampayan,beliau lahir pada 15 syafar 1122h/maret 1710 m dikampung lokgabang martapura kalimantan selatan,nama lengkap beliau adalah Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah
Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari alias Datu Kalampayan adalah tokoh ulama besar kharismatik di Kalimantan Selatan maupun Indonesia, sekaligus pengembang ilmu pengetahuan dan agama. Dilansir dari Kompas.com, karyanya hinga kini tetap dibaca orang di masjid dan disebut sebagai rujukan. Nama kitabnya Sabilal Muhtadin diabadikan untuk nama Masjid Agung di Banjarmasin, Jumat (6/5/2022).
Datu' Kalampaian atau Datu' Kalampayan (1710—1812 Masehi/ 1122-1227 hijriyah) adalah seorang ulama besar dan kharismatik sekaligus mufti dari Kesultanan Banjar yang pusat pemerintahannya sekarang masuk dalam wilayah Propinsi Kalimantan Selatan.
Dikisahkan oleh Abah Guru Sekumpul, bahwasanya Datu Kalampayan adalah Khalifah Muthlaq dari Syaikh Semman Al-Madani. Dari semua murid Syekh Semman, cuma Datu Kalampayan yang mencapai derajat yang paling tinggi. Maka dari itu, Syekh Semman memberikan tongkat kewalian kepada Datu Kalampayan.
Kitab Sabilal Muhtadin Karya Datu Kalampayan. Foto: kolase Semasa hidupnya Datu Kalampayan memberikan banyak ilmu mengenai agama Islam di Tanah Banjar dan Nusantara, salah satunya melalui kitab Sabilal Muhtadin, sebuah kitab hukum fikih yang menjadi banyak rujukan Islam bermazhab Imam Syafi'i di Indonesia hingga Asia Tenggara. Namun, setibanya di Pagatan, Datu Arsyad Lamak mendapat sakit yang membawanya sampai meninggal dunia dan akhirnya di makamkan di Pagatan. Menurut catatan H Ismail Khatib, seorang yang berilmu dan mulia. Tuan Mufti Haji Muhammad Arsyad atau Datu Arsyad Lamak, berpulang ke rahmatullah pada hari Sabtu 23 Rabiul Awwal 1275 Hijriah. .